Lhokseumawe -
Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe membuka Lowongan Kerja Guru
Honorer sebagai sebagai berikut:
1. Guru PAI (Kode : GPAI)
2. Guru Bilologi ( Kode : GBIO)
3. Guru Fisika (Kode : GFIS)
4. Guru Bahasa Indonesia (Kode : GBIN)
Kualifikasi
Pendidikan
1. S1 Jurusan yang sesuai
Syarat
Umum :
1. IPK Minimal 3.00;
2. Pengalaman sebagai guru minimal 1 tahun
dan AKTA IV (diutamakan);
3. Mampu mengajar berbagai mata pelajaran (Khusus
untuk Guru SD);
4. Bisa berbahasa Inggris dengan baik (TOEFL
Min.400);
5. Mampu mengoperasikan minimal Microsoft
Officer.
Persyaratan Administrasi
1. Surat Lamaran;
2. CV;
3. Surat Referensi Kerja;
4. Foto berwarna 3x4 cm sebanyak 4 lembar;
5. Photo copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang
masih berlaku;
6. Surat Keterangan Sehat;
7. Photo copy Ijazah terakhir dan Transkrip Nilai
(dilegalisir) sebanyak 2 lembar;
8. Cantumkan Kode Posisi dan Lokasi Sekolah yang
diinginkan dalam Surat Lamaran
Surat Lamaran diterima paling lambat tanggal 28 November 2015.
Surat Lamaran dapat diantar langsung atau dikirim via Email ataupun via POS ke alamat :
Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe
Jl. Medan - B. Aceh Desa Panggoi, Kec. Muara Dua Lhokseumawe
Kode Pos 24352 Telp. (0645)-631129 Email : liaulfa@yahoo.com
Surat Lamaran dapat diantar langsung atau dikirim via Email ataupun via POS ke alamat :
Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe
Jl. Medan - B. Aceh Desa Panggoi, Kec. Muara Dua Lhokseumawe
Kode Pos 24352 Telp. (0645)-631129 Email : liaulfa@yahoo.com
Sumber : http://lhok.sukmabangsa.sch.id/
Profil Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe
Pendidikan merupakan satu bidang garap yang sangat penting dalam
usaha rekonstruksi Aceh pasca-tsunami pada 26 Desember 2004. Bidang pendidikan
meliputi baik pembangunan kembali sarana dan prasarana pendidikan, di mana
ribuan gedung sekolah hancur akibat gelombang tsunami, maupun sumber daya
manusia. Sebagaimana diketahui, sekitar dua ribu lima ratus (2.500) guru (SD hingga
SMU) dilaporkan telah meninggal dunia menyusul musibah gempa dan tsunami (Media
Indonesia, 7 Januari 2005). Terhadap angka di atas juga masih perlu ditambah
jumlah tenaga pengajar perguruan tinggi yang ikut menjadi korban tsunami.
Universitas Syiah Kuala—salah satu perguruan tinggi terkemuka di
Aceh—melaporkan sekitar seratus tiga (103) dosen meninggal dunia dan sembilan
puluh dua (92) lainnya hilang (Media Indonesia, 11 Januari 2005).
Bisa dipastikan, kerusakan sarana dan hilangnya tenaga
kependidikan berpengaruh sangat besar terhadap kehidupan masyarakat Aceh.
Sebagian anak-anak Aceh harus kehilangan pendidikan yang jelas sangat penting
untuk menciptakan generasi masa depan lebih baik. Di samping itu, persoalan
mereka menjadi makin parah mengingat bahwa musibah tsunami juga telah
meninggalkan trauma psikologis yang sangat besar. Tidak sedikit anak-anak Aceh,
dan juga masyarakat secara umum, yang membutuhkan penanganan psikologis khusus
akibat musibah ini.
Oleh karena itu, pembangunan kembali bidang pendidikan merupakan
salah satu aspek sangat mendasar dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi
Aceh pasca musibah gempa dan tsunami. Bersama bidang-bidang penting lain
sosial-budaya, ekonomi dan politik pembangunan bidang pendidikan mutlak
diperlukan, karena akan sangat menentukan masa depan Aceh. Dalam kerangka ini
pula, pihak pemerintah bersama pihak swasta dan lembaga asing memberi perhatian
sangat besar dalam membangun kembali sarana dan prasarana pendidikan di Aceh.
Mereka secara intensif terlibat dalam rehabilitasi dan pembangunan
gedung-gedung sekolah, penyelenggaraan pendidikan darurat, dan pembangunan
mental anak-anak Aceh yang mengalami trauma psikologis akibat musibah tsunami.
Dalam karangka inilah Yayasan Sukma berpartisipasi dalam
program-program pembangunan pendidikan di Aceh. Yayasan Sukma berinisiatif
membangun tiga sekolah (Sekolah Sukma Bangsa) di tiga kabupaten di Aceh, yakni
di Pidie, Bireun, dan Lhokseumawe, dan satu sekolah (SMU) di Nias, Sumatra
Utara. Tentu saja, ada sejumlah alasan mengapa Yayasan Sukma memilih membangun
Sekolah Sukma Bangsa yang berorientasi pada pengembangan mutu (kualitas) dan
potensi anak. Salah satu alasan yang fundamental adalah aspek jangka panjang
kegunaan dana masyarakat yang terhimpun melalui Pogram Indonesia Menangis Metro
TV selama beberapa bulan pasca-tsunami. Di samping itu, tantangan riil abad
ke-21 bagi sektor pendidikan semakin kuat, yang mensyaratkan sekolah untuk
memiliki kinerja akademik yang baik, jaminan kualitas pendidikan yang memadai,
serta akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan.
Menyangkut pendirian Sekolah Sukma Bangsa, satu isu penting mengemuka, terutama
berhubungan dengan format dan orientasi pembelajaran yang hendak dilaksanakan
di tiga sekolah tersebut. Dalam hal ini, satu poin penting yang perlu
ditekankan adalah bahwa pembangunan sekolah ini memang didedikasikan bagi
pengembangan masyarakat Aceh. Oleh karena itu, nilai-nilai lokal keacehan, yang
pada dasarnya sangat identik dengan keislaman dan keindonesiaan menjadi sangat
penting dipertimbangkan. Dalam kerangka ini perlu disebut kemanusiaan sebagai
satu nilai universal yang juga menjadi landasan orientasi pembelajaran di
Sekolah Sukma Bangsa.
Perlu
ditegaskan, pengalaman sejarah Aceh menunjukkan bahwa proses pembentukan budaya
Aceh atau juga disebut keacehan berlangsung sejalan dengan proses penerimaan
Islam oleh masyarakat. Karena itu, Islam secara sangat berarti menjadi satu
unsur penting dalam proses pembentukan struktur sosial dan budaya masyarakat
Aceh. Ungkapan Aceh sebagai “Serambi Mekkah” pada dasarnya merupakan satu hasil
dari proses sejarah di atas. Proses tersebut terus berlangsung ketika Aceh
menjadi bagian dari Indonesia. Di sini, keindonesiaan menjadi satu unsur
penting lain yang ikut memperkaya proses perkembangan Aceh. Prinsip
keindonesiaan atau kebangsaan selanjutnya menjadi satu nilai utama yang dianut
masyarakat Aceh. Dengan demikian, di samping mencapai standar kualifikasi pendidikan
sebagai layaknya sekolah unggul, proses pembelajaran di Sekolah Sukma Bangsa
juga akan mempertimbangkan nilai-nilai lokal keacehan. Diharapkan, sekolah ini
memiliki nilai sosial strategis bagi usaha kemanusiaan untuk pengembangan
masyarakat Aceh. Untuk itu, lima prinsip di bawah ini menjadi penting diangkat
sebagai landasan filosofis bagi pembelajaran yang akan menerjemahkan
nilai-nilai dan kebutuhan riil masyarakat di tengah arus perubahan sosial yang
mendasar.
Demikian Informasi Lowongan Kerja Guru Terbaru pada Sekolah Sukma Bangsa
Lhokseumawe.
Semoga informasi lowongan kerja terbaru dari adminaceh.blogspot.com yang kami share dapat bermanfaat untuk
Anda dan juga Pemerintah dalam hal mengurangi pengangguran di Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Aceh.
0 Response to "LOKER DI SEKOLAH SUKMA BANGSA LHOKSEUMAWE"
Post a Comment